BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH
BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.
Pengertian
Cinta Kasih
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan
demikian cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta sama sekali bukan
nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :
·
Cinta
bersifat manusiawi
·
Cinta
bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
·
Cinta
menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut
·
Cinta juga selalu menyatakan
unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
·
Pengasuhan,
contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
·
Tanggung
jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas suka rela
·
Perhatian,
merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain
agar mau membuka dirinya
·
Pengenalan,
merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia
2.
Cinta
Menurut Ajaran Agama
a. Cinta Menurut Agama Islam
Menurut
Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
1. Cinta Mawaddah : yaitu cinta yang menggebu-gebu
dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua
dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir
tidak bisa berfikir yang lain.
2. Cinta Rahmah : yaitu cinta yang penuh akan kasih
sayang, pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih
memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang
penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
3. Cinta Mail : yaitu cinta yang sementara sangat
membara. Dan sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting
lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika
sedang jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
4. Cinta Syaghaf : yaitu cinta alami yang sangat
mendalam dan sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang
gila, lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
5. Cinta Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang
melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang
berlebihan melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak
jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
6. Cinta Shobwah : yaitu cinta buta, cinta ini akan
mendorong perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
7. Cinta Syauq (Rindu) : yaitu pengembaraan hati kepada
kekasih dan kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
8. Cinta Kulfah : yaitu perasaan cinta yang disertai
kesadaran akan hal-hal positif meski itu sulit.
b.
Cinta
Menurut Agama Kristen
Cinta
adalah cinta kasih antara sesama dimana kita diajarkan untuk mencintai sesama
tanpa membedakan agama, ras, latar belakang. Dan saling menghargai satu sama
lain. Perintah. Allah yang terutama ialah:
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.", "Cintailah sesama manusia seperti dirimu sendiri.".
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.", "Cintailah sesama manusia seperti dirimu sendiri.".
1. Korintus
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
2. Matius
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
c.
Cinta
Menurut Agama Hindu
Agama
Hindu adalah agama Wahyu dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama
Cinta Kasih. Agama yang amat luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih,
agama yang memiliki tujuan Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam
Cinta Kasih. Agama Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan
hanya kepada sesama umat manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta
kasih kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama umat manusia tidak
dipandang sebaga cinta kasih yang istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia
adalah sebuah keluarga besar sangat membantu orang untuk mengembangkan cinta
kasih universal ini.
Dia
adalah puncak cinta kasih di dunia ini, merupakan landasan penting untuk
mengembangkan Prema Bhakti atau cinta kasih rohani kepada Tuhan yang Maha
Esa. Cinta kasih universal dalam beberapa kitab suci disebutkan sebagai
ciri, hiasan dan sifat-sifat agung orang-orang suci atau para
Sadhu. Titiksavah karunikahsuhrdah sarva-dehinamajata-satravah
santahsadhavah sadhu-bhusanah
Ciri-ciri
atau hiasan dari seorang Sadhu atau orang suci adalah ia harus memiliki
sifat-sifat senantiasa damai, memiliki toleransi besar, penuh karunia, bersifat
berteman dengan seluruh makhluk hidup, tidak mempunyai musuh, hidupnya selalu
didasarkan pada kitab suci dan segala kepribadiannya terpuji. Yajur Veda
juga menegaskan hal yang sama:mitrasya ma caksusa sarvani bhutani
samiksantamamitrasyaham caksusa sarvani bhutani samiksemitrasya caksusa
samiksyamahe "Semoga semua makhluk hidup melihatku dengan pandangan
sebagai teman, semoga aku melihat semua makhluk hidup dengan pandangan sebagai
seorang teman, semoga kami melihat satu sama lainnya dengan pandangan sebagai
seorang teman."
d.
Cinta
Menurut Agama Buddha
Nikaya
Pali juga memuat satu kata cinta yang berbeda dengan cinta yang telah
disebutkan di atas, cinta kasih yang dipancarkan secara universal (tak
terbatas) kepada semua makhluk dan cinta kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta
adalah bagian pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat
keadaan yang tidak terbatas (Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih
sayang), Mudita (simpatik), dan Upekkha (keseimbangan batin).
Metta adalah rasa persaudaraan,
persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik, memandang makhluk lain
sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu keinginan untuk membahagiakan
makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa) serta keinginan jahat (byapada).
Metta
berbeda dengan piya, pema, rati, kama, tanha, ruci dan sneha yang hanya
menimbulkan nafsu dan kemelekatan. Pengembangan Metta dapat mengantarkan kita
pada pencapaian kedamaian Nibbana (Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan
Sang Buddha dalam Dhammapada 368:
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
3. Kasih Sayang
Kasih
sayang adalah suatu sikap saling menghormati
dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti
menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita
sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih
sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara , suku, ras, golongan,
warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, dan tua atau muda.
4. Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
a. Kemesraan
dalam Tingkat Remaja,
terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan
organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
b. Kemesraan
dalam Rumah Tangga,
terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun
awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama
biasanya semakin berkurang.
c.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut
5. Pemujaan
Pemujaan
adalah sebuah cara kita untuk menghormati sesuatu yang menurut kita adalah
sebuah kebenaran. Pemujaan dekat sekali dengan yang namanya keyakikan. Pemujaan
atau yang biasa kita sebut juga dengan memuja biasanya dilakukan oleh orang
yang meyakini ada nya suatu hal.pemujaan dapat dilakukan dengan berbagai cara
dan bentuk missal nya adalah dengan pemujaan terhadap leluhur, pemujaan
terhadap agama tertentu, pemujaan terhadap berhala, dsb.
Pemujaan
pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal
masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih
hidup. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga,
serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pemujaan
terhadap agama tertentu merupakan suatu kepercayaan mereka untuk meyakini suatu
agama atau keyakinan yang menurut mereka dianggap benar atau nyata.
6. Belas Kasihan
Belas kasihan, welas
asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul
akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini
biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
Source:
Komentar
Posting Komentar